Jakarta, Metroheadline.net – Pasca ibukota pindah ke Kalimantan, Jakarta mempunyai target sebagai kota global yang berbudaya sehingga Dinas Kebudayaan akan terus mengembangkan kebudayaan. Hal ini dikatakan Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Jaksel, Rusmantoro dalam pemaparannya pada acara diskusi interaktif yang diselenggarakan Bamus Betawi Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).
Dalam Laporan Global Cities Index 2024 dari A.T. Kearney, Jakarta berada di peringkat 74 dari 156 kota.
Peringkat ini menyoroti kekuatan Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia, namun juga tantangan dalam aspek kualitas kehidupan, lingkungan, dan tata kelola dibandingkan kota-kota global lainnya.
“Tahun 2045 mudah-mudahan Jakarta masuk 50 besar Global Cities Index. Kami melihat Jakarta mempunyai potensi besar dalam kebudayaan,” ujar Rusmantoro.
Potensi tersebut diantaranya terdapat 311 bangunan cagar budaya, 85 warisan budaya tak benda, 78 museum. “Pemprov akan melakukan pengembangan budaya diantaranya melakukan pelatihan, workshop,” imbuhnya.
Ketua Panitia Acara Diskusi Interaktif, Annas Mahrup, SH meminta kepada seluruh stakeholder harus siap ketika Jakarta berubah status dari ibukota menjadi kota global. Kedua, sebagai kota berbudaya, Jakarta harus mempunyai peran optimal melalui pemasukan nama Betawi dalam UU nomor 2 tahun 2024. Turunannya dalam bentuk Perda akan dibahas oleh eksekutif dan legislatif yang dibantu oleh masyarakat Betawi pada umumnya. sehingga roadmap pengembangan Betawi menjadi lebih jelas dan pencapaiannya juga lebih konkret.
“Pemerintah pusat dan daerah memberikan satu garansi. Buat masyarakat kota Jakarta mari kita bangun kota yang kita cintai ini secara bersama-sama apapun suku bangsanya. Maju budaya Jakarta, Maju untuk Indonesia yang lebih baik,” tutupnya. (DBS)