Judul
Metroheadline.net, Jakarta – Wacana pergantian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) kembali menjadi sorotan publik. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kapolri dikabarkan akan segera digantikan, seiring dengan semakin dekatnya masa transisi pemerintahan ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Menanggapi isu tersebut, Indonesian Civilian Police Watch (ICPW) menyatakan dukungannya kepada Komjen Pol. Suyudi Aryo Seto sebagai sosok paling layak untuk menduduki jabatan Kapolri berikutnya.
“Kalau kabar itu benar, maka jabatan Kapolri sangat tepat diberikan kepada Kepala BNN RI saat ini, Komjen Pol. Suyudi Aryo Seto,” ujar Ketua Presidium ICPW, Bambang Suranto, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat, 12 September 2025.
Menurut Bambang, Suyudi bukan hanya memiliki rekam jejak panjang dan prestasi gemilang di kepolisian, tapi juga merupakan satu-satunya perwira lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1994 yang telah menyandang pangkat Komisaris Jenderal (bintang tiga). Hal ini, lanjut Bambang, menjadikan Suyudi sebagai figur yang tidak hanya senior secara pengalaman, namun juga masih memiliki masa dinas yang cukup panjang untuk menjamin kesinambungan reformasi internal Polri.
“Kalau kita lihat dari sisi usia dan jenjang karier, beliau masih memiliki masa dinas yang cukup panjang. Ini tentu menjadi nilai tambah penting dalam menjamin kesinambungan kepemimpinan di tubuh Polri,” ujarnya.
ICPW juga menyoroti pola pengangkatan Kapolri di era Presiden Joko Widodo yang dianggap cenderung tidak terduga dan melompati sejumlah angkatan tanpa pola yang jelas. Hal ini dinilai Bambang dapat memicu kegelisahan dan ketidakadilan di tubuh internal Polri.
“Di era Presiden Jokowi, pola pengangkatan Kapolri terkadang keluar dari kebiasaan. Ini menimbulkan dinamika yang tidak sedikit, bahkan bisa menimbulkan rasa ketidakadilan di internal Polri,” jelasnya.
Bambang berharap, di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang segera dimulai, proses pengangkatan Kapolri dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih adil, proporsional, dan menghormati hierarki serta jenjang karier dalam institusi Polri.
“Memang benar Presiden memiliki hak prerogatif untuk menunjuk Kapolri, namun jika dilakukan tanpa mempertimbangkan pemerataan dan jenjang yang proporsional, itu bisa menimbulkan kegaduhan dan kecemburuan,” tutup Bambang.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait isu pergantian Kapolri. Namun dinamika internal dan eksternal yang terjadi saat ini membuat spekulasi tersebut semakin menguat. Nama Komjen Suyudi Aryo Seto pun kini mulai diperbincangkan luas sebagai calon kuat yang memiliki kapabilitas dan integritas tinggi untuk memimpin Korps Bhayangkara ke depan. (dms)