Daerah

Sosialisasi Pencegahan Stunting Menyasar Warga Kepahiang

×

Sosialisasi Pencegahan Stunting Menyasar Warga Kepahiang

Share this article

Kepahiang, Metroheadline.net – Pemerintah Kabupaten Kepahiang bersama Kemendukbangga/BKKBN Pusat mengadakan sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana, Minggu (5/10/2025 ) di Desa Bandung Jaya, Kecamatan. Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Linda Rospita, SH (Kepala DP2KBP3A Kab. Kepahiang), Edi Sofyan, S.E., M.M. (Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu), Nopian Andusti, SE., MT (Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kemendukbangga/BKKBN Pusat), Hj. Eko Kurnia Ninggsih (Anggota Komisi IX DPR RI)

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kemendukbangga/BKKBN Pusat, Nopian Andusti, SE., MT dalam sambutannya mengatakan, permasalahan stunting di Indonesia yang masih tinggi diperlukan pencegahan mulai dari hulu dengan mengecek kesehatan 3 bulan sebelum menikah.

“Segera periksa hb, cek berat badan dan tinggi badan, lingkar lengan agar risiko melahirkan stunting dapat dicegah. Kami juga ada tim pendamping keluarga (TPK), yang menikah dapat mengunduh dan mengisi pada aplikasi elsimil yang bisa dibantu oleh TPK,” ujarnya.

Program lainnya untuk mencegah stunting yaitu program Genting program yang dilaksanakan secara bergotong royong untuk membantu keluarga yang stunting. Selain itu ada MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita non PAUD dimana 10 persennya MBG itu bagi mereka.

Setelah menikah, ada program Tamasya untuk anak-anak, pengasuhan anak agar tumbuh berkembang dengan baik. Selanjutnya ada GATI yaitu gerakan ayah teladan, ditujukan agar anak kita tidak kehilangan figur ayahnya. Kemudian ada Sidaya atau lansia berdaya, mengoptimalkan peran lansia agar tidak kesepian dihari tua maka ada yang namanya sekolah lansia.

Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Edi Sofyan, S.E., M.M. menjelaskan, program KB atau program bangga kencana saat ini bertugas untuk mengendalikan jumlah penduduk dan mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Untuk program KB, kata Edi Sofyan, dari angka pertumbuhan penduduk sepertinya sudah berhasil karena TFR kita rata-rata 2-3 anak dalam keluarga dibandingkan tahun 90-an yang bisa mencapai 4-6 anak dalam keluarga. Indonesia menjadi penduduk terbesar keempat, tetapi secara kualitas masih jauh.

“Untuk itu kita harus mengejar kualitas keluarga kita yang sejahtera. Keluarga berkualitas adalah merencanakan kehidupan keluarga mulai dari pernikahan, jumlah anak sampai gizi dan pendidikan anak nanti. Untuk itu, perlu diatur jarak kelahiran, caranya dengan ala kontrasepsi,” imbuhnya.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH dalam paparannya mengatakan, Program bangga kencana ditujukan untuk mengendalikan jumlah penduduk, mewujudkan keluarga berkualitas, dan pencegahan stunting. Menurutnya, Bengkulu menempati nomor 4 untuk tingkat perkawinan dibawah umurnya.

“Oleh karena penyebab stunting salah satunya adalah pernikahan anak, maka langkah pencegahannya adalah kampanye di kampung KB, kemudian masuk ke sekolah SMP dan SMA, membentuk Perbub tentang perkawinan anak. Hal ini diharapkan dapat mencegah perkawinan anak karena anak anak kita itu nanti menjadi generasi emas 2045,” pungkasnya. (DBS)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *