JAKARTA, METROHEADLINE.NET, 27 Mei 2025 – Dalam era digital yang terus bergerak cepat, Presiden ASEAN Chinese Youth Association (ACYA), Helga Tjam Abraham, mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku aktif dalam dunia digital marketing. Pesan ini ia sampaikan dalam seminar bertajuk “Revolution: Merging Marketing, Technology & Digital Innovation” yang berlangsung di Jakarta.
Menurut Helga, digital marketing telah menjadi ujung tombak pertumbuhan bisnis di era modern. “Hari ini, kita bisa menjual produk ke berbagai penjuru dunia hanya dengan satu klik. Itulah kekuatan digital marketing yang harus kita manfaatkan,” jelasnya di hadapan para peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan muda Tionghoa dan komunitas ASEAN lainnya.
Ia menekankan bahwa penguasaan strategi digital bukan hanya untuk kalangan influencer, tetapi sangat vital bagi UMKM dan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis secara global. “Kalau kita tidak beradaptasi, kita akan tertinggal. Teknologi harus jadi sahabat kita, bukan sekadar alat,” ujarnya.
Sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas negara, Helga menghadirkan tiga pakar digital marketing asal Malaysia untuk berbagi wawasan langsung dengan peserta di Indonesia. “Ini bukan hanya seminar, tapi momen pertukaran pengetahuan dan jejaring antar pemuda ASEAN,” tambahnya.
Hadir pula Linda Tee, anggota Dewan Pakar Asian Youth Malaysia, yang memberikan sudut pandang strategis terkait transformasi digital. “Generasi muda harus menjadikan digitalisasi sebagai fondasi dalam membangun usaha dan mengelola perubahan sosial. Kita tidak bisa hanya menonton – kita harus terlibat,” tegas Linda.
Lebih jauh, Helga mengingatkan bahwa teknologi membawa dampak ganda – bisa mengangkat, tapi juga bisa menyesatkan jika tak dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mutlak bagi semua lapisan masyarakat.
“Digital marketing bukan hanya tentang promosi, tapi tentang bagaimana kita membawa identitas dan produk lokal menembus pasar Asia, bahkan dunia. Ini saatnya anak muda mengambil peran,” tutupnya.
Acara ini menjadi ruang strategis bagi para pemuda ASEAN, khususnya Tionghoa, untuk memperluas pengetahuan, memperkuat jejaring, dan menyiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi digital yang kian kompleks.